Dearest Gabriel,
Michael, dan Arthur
Jika boleh papa
bertanya papa ingin bertanya; apakah papa terurus dengan baik dirumah oleh
istiri papa notabene mama kalian selama belasan tahun?; Siapa Stella dan Angela
dalam status perkawinan papa dengan mama kalian? Adakah mama kalian peduli dan
memikir kehidupan dan masa depan Stella dan Angela dalam kurun waktu belasan
tahun karena Stella dan Angela adalah anak mama kalian juga karena status
perkawinan? Karena usia kalian bukan lagi sesuatu hal yang tabu dengan
pertanyaan papa berikut ini, bagaimana hubungan intim (kehidupan sex) papa
dengan mama kalian selama kurun waktu belasan tahun (seumur usia Michael dan
Arthurt)?; mengapa papa memilih jarang mandi di rumah dan papa buang air besar
di rumah jika tidak terpaksa dan masih bisa ditahan (lebih baik buang air besar di proyek/tempat
kerja jika tidak terpaksa dan masih bisa ditahan)? Mengapa papa jarang tukar
pakaian (pakaian yang papa kenakan sampai berhari-hari, berbau dan lusuh)?
Mengapa papa tidak betah di rumah dan menganggap rumah adalah neraka yang
menyiksa?; Apa dan bagaimana sikap dan perbuatan mama kalian terhadap Stella
dan Angela saat Stella dan Angela papa bawa nginap di rumah di Tamarunang, jajanan
seribu rupiah saja menjadi masalah belum masalah-masalah lainnya lagi?
Pantaskah mama kalian marah terhadap kalian dengan acung-acung pisau dihadapan
kalian tanpa berpikir sehat jika itu sangat berbahaya untuk kalian, memberi
dampak kejiwaan tersendiri terhadap kalian dan itu bukan contoh yang baik untuk
kalian? Pantaskah mama kalian menghukum kalian dengan benda keras (mistar besi)
dan memukul membabi buta? Apakah mama kalian turut prihatin dengan kehidupan
kalian dan masa depan kalian dengan penghasilan papa temporer dan tidak cukup
dan berusaha mencari solusi untuk turut membantu pecahkan masalah penghasilan
papa yang temporer dan tidak cukup. (Terhadap Gabriel, Michael dan Arthurt saja
lebih dahulu terhadap Stella dan Angela belakangan saja jika masih ada sisa
karena Stella dan Angela bukan anak kandung mama kalian)? Masih banyak yang
papa ingin tanyakan.
Papa tanyakan ini
sebagai “warning” agar menyadari bukan dengan maksud menghakimi ataupun dengan
maksud mempermalukan mama kalian; menghitung-hitung kesalahan dan dosa.
Terlampau banyak papa deraikan airmata disaat kalian anak-anak papa tertidur
lelap dan dalam heningnya malam terhadap persoalan-persoalan tersebut. Papa
tangisi bahtera perkawinan papa; tangisi perbuatan orang tua dan saudara; tangisi kehidupan Stella,
Angela, Gabriel, Michael dan Arthurt bagi papa kalian anak-anak papa yang
malang; tangisi aib keluarga yang sangat memalukan.
Lebih banyak
suasana neraka yang papa dapatkan dan rasakan selama belasan tahun lamanya
menjalani kehidupan perkawinan papa. Rumah dipenuhi atmosfir dan aroma omelan
yang membuat sesak nafas. Sekali lagi papa tidak ambil keputusan tinggalkan
rumah dan tinggalkan kalian. Papa sadar jika papa tinggalkan rumah dan
tinggalkan kalian, kalian tak punya keluarga karena saat itu kalian dikucilkan
oleh keluarga mama kalian. dan tak punya rumah saat itu. Papa tinggalkan rumah dan tinggalkan kalian,
kalian anak-anak papa akan memikul beban yang sangat berat dan kalian menjadi
korban terlebih-lebih lagi jika sampai “cerai”. Papa bukan srigala. Papa miskin
harta dunia, papa usahakan rumah untuk kalian meski rumah sangat sederhana
dengan status kontrakan. Papa punya kasih papa diam dan sabar menunggu serta
berharap dari tahun ke tahun semoga mama kalian dapat menyadarinya. Bukan
omelan yang tidak berguna yang kalian butuhkan,
kalian membutuhkan kehidupan dan masa depan yang menjanjikan dari mama
kalian.
Rumah dipenuhi
atmosfir dan aroma omelan dan marah dari tahun ke tahun selama belas tahun dan
itu membuat sesak nafas dan membuat.suasana
dalam rumah tak ada lagi surga yang ada suasana neraka. Mama kalian terlelap
dalam tidur dan mimpi yang panjang, selama belasan tahun lamanya mengurusi dan
berurusan dengan ngomel yang tak ada hubungannya dengan hidup dan masa depan
kalian dari saat bangun tidur sampai kembali tidur di malam hari. Suasana rumah
teduh tanpa omelan disaat mama kalian tidur atau lagi main ke rumah tetangga.
Hidup dan masa depan kalian termasuk Stella dan Angela yang jauh lebih penting
tidak dipersoalkan dan diabaikan hanya mempersoalkan masalah sepele yang tak
berguna. Tentu kalian masih ingat warning papa; “Bawa omelan dan kemarahan
kewarung untuk dituikar dengan barang-barang yang dibutuhkan, bisa tidak?”
Warning papa tidak memunculkan kesadaran dan dianggap angin lalu saja sementara
papa sesak nafas dengan keadaan yang sangat prihatin menyangkut hidup dan masa
depan kalian Papa diam hanya memberi “warning” menghindari salah penafsiran
mama kalian terhadap papa. Syukur papa tidak omongkan, seandainya papa omongkan
akan menjadi dasar yang kuat untuk menuduh papa jika papa menyimpan buah
pikiran dan niat dalam pikiran dan dalam hati memanfaatkan mama kalian untuk
kepentingan papa atau untuk kepentingan orang tua papa apo kalian.
Berbagai cara papa
tempuh untuk sadarkan mama kalian mulai dari cara lembut dimana papa diam
dengan harapan mama kalian menyadari sendiri, dengan cara sedikit keras.
Mengingat mama kalian dengan omongan; “Bawa omelan dan marah itu ke warung
untuk di tukar dengan barang-barang yang diperlukan, bisa tidak? Jika akan
terlempar ke pinggir jalan” tentu kalian ingat omongan papa tersebut. Omongan
papa tidak didengar dan dianggap angin lalu; dengan cara lebih keras, sampai
dengan kekerasan, membanting barang dan
omongan kotor ala Makassar (dan itu bukan kebiasaan papa) sebagai warning jika papa sudah tidak kuat menahan sabar, papa sudah marah
besar, papa sudah muak dengan keadaan, papa gerah dan sesak nafas dengan
atmosfir rumah yang dipenuhi omelan sepanjang waktu selama kurun waktu belasan
tahun. Kekerasan, membanting barang dan omongan kotor ala Makassarpun tidak
mampu menyadarkan mama kalian menyangkut kehidupan dan masa depan kalian
termasuk Stella dan Angela, tidak mampu membangunkan mama kalian dari lelapnya
tidur dan mimpi yang berkepanjangan “ngomel”, dan tidak menyadarkan mama kalian
jangan menambah aib keluarga dan malu yang berakibat dan mempengaruhi aktivias
papa dalam mencari penghasilan. Tertambahnya aib keluarga dan malu semakin
memperlemah daya tawar papa dalam mencari penghasilan karena papa dihantui dan
dibayangi malu dan aib keluarga yang membuat papa menjadi minder bertemu dengan
siapapun. Jika semua cara telah ditempuh belum dapat menyadarkan seseorang
artinya orang tersebut tidak bisa diubah cara hidupnya. Serahkan kepada Tuhan
untuk menyadarkan orang tersebut karena hanya dengan kekuatan mujizat orang
tersebut dapat berubah.
Sampai ditahap
inipun papa tidak ambil sikap tinggalkan rumah dan tinggalkan kalian dalam arti
cerai dengan mama kalian. Papa sadar akibatnya; akan menjadi beban yang sangat
berat untuk kalian anak-anak papa dan kalian menjadi korban. Papa masih
membukakan pintu buat mama kalian untuk berubah dan menyadari kekurangannya.
Papa pakai cara
lain untuk sadarkan mama kalian, sengaja papa ambil tindakan dan bersikap tidak
peduli karena papa tidak tahan melihat kehidupan dan masa depan kalian sudah
diambang sangat prihatin; papa capek dan gerah berpikir sendiri mengenai
kehidupan dan masa depan kalian, dan papa capek berpikir dan berurusan dengan
masalah setiap tahun berurusan dengan masalah yang sama yakni pindah rumah
karena masa kontrakan rumah habis. Agar mama kalian terbangun dari tidur dan
mimpi yang berkepanjangan “ngomel” Terbangun dari tidur dan mimpi untuk turut
memikirkan dan mencari solusi untuk kehidupan dan masa depan kalian. Mama
kalian tidak terbangun dari tidur dan mimpi yang berkepanjang karena buah
pikiran yang tersimpan dalam pikiran dan dalam hati mama kalian “jika papa akan
memanfaatkan penghasilan mama kalian untuk kepoentingan papa atau .... dstnya”,
Kalian sungguh anak-anak papa yang malang.
Gabriel, Michael
dan Arthurt, papa minta maaf telah sengaja ambil tindakan dan bersikap tidak
peduli terhadap kehidupan kalian. Terserahkan penafsiran dan penilaian kalian
terhadap diri papa. Jika penafsiran dan penilaian kalian terhadap papa , “papa jahat” dengan lapang dada dan senyum
papa terima. Kalian tidak bersalah atas penafsiran dan penilaian terhadap papa
dan tidak berarti papa membenarkan penafsiran dan penilaian kalian terhadap
papa. Untuk obati sakit terkadang diperlukan obat yang terasa sangat pahit.
Untuk membangun seseorang yang terlelap tidur dan mimpi yang berkepanjang
terkadang diperlukan perbuatan yang dianggap jahat dan dibangunkan dengan cara
kejutan. Papa juga minta maaf terhadap Gabriel, Michael, dan Arthurt atas
ketidak-beranian papa buat aktifitas di rumah untuk mencari tambahan
penghasilan. Suasana rumah dipenuhi dengan atmosfir ngomel membuat papa tidak
betah dan tidak tahan berada di rumah buat aktivitas yang dapat memberi
penghasilan tambahan. Papa dibuat tobat-tobat dan minta ampun sudah sendiri
yang kerjakan bahkan sampai-sampai mengurangi tidur masih saja diomelin
bukannya dibantu mengerjakan dan dibantu untuk kembangkan.