Kamis, 21 Juli 2016

TAK ADA LAGI SURGA YANG ADA NERAKA



Dearest Gabriel, Michael, dan Arthur

Jika boleh papa bertanya papa ingin bertanya; apakah papa terurus dengan baik dirumah oleh istiri papa notabene mama kalian selama belasan tahun?; Siapa Stella dan Angela dalam status perkawinan papa dengan mama kalian? Adakah mama kalian peduli dan memikir kehidupan dan masa depan Stella dan Angela dalam kurun waktu belasan tahun karena Stella dan Angela adalah anak mama kalian juga karena status perkawinan? Karena usia kalian bukan lagi sesuatu hal yang tabu dengan pertanyaan papa berikut ini, bagaimana hubungan intim (kehidupan sex) papa dengan mama kalian selama kurun waktu belasan tahun (seumur usia Michael dan Arthurt)?; mengapa papa memilih jarang mandi di rumah dan papa buang air besar di rumah jika tidak terpaksa dan masih bisa ditahan  (lebih baik buang air besar di proyek/tempat kerja jika tidak terpaksa dan masih bisa ditahan)? Mengapa papa jarang tukar pakaian (pakaian yang papa kenakan sampai berhari-hari, berbau dan lusuh)? Mengapa papa tidak betah di rumah dan menganggap rumah adalah neraka yang menyiksa?; Apa dan bagaimana sikap dan perbuatan mama kalian terhadap Stella dan Angela saat Stella dan Angela papa bawa nginap di rumah di Tamarunang, jajanan seribu rupiah saja menjadi masalah belum masalah-masalah lainnya lagi? Pantaskah mama kalian marah terhadap kalian dengan acung-acung pisau dihadapan kalian tanpa berpikir sehat jika itu sangat berbahaya untuk kalian, memberi dampak kejiwaan tersendiri terhadap kalian dan itu bukan contoh yang baik untuk kalian? Pantaskah mama kalian menghukum kalian dengan benda keras (mistar besi) dan memukul membabi buta? Apakah mama kalian turut prihatin dengan kehidupan kalian dan masa depan kalian dengan penghasilan papa temporer dan tidak cukup dan berusaha mencari solusi untuk turut membantu pecahkan masalah penghasilan papa yang temporer dan tidak cukup. (Terhadap Gabriel, Michael dan Arthurt saja lebih dahulu terhadap Stella dan Angela belakangan saja jika masih ada sisa karena Stella dan Angela bukan anak kandung mama kalian)? Masih banyak yang papa ingin tanyakan.

Papa tanyakan ini sebagai “warning” agar menyadari bukan dengan maksud menghakimi ataupun dengan maksud mempermalukan mama kalian; menghitung-hitung kesalahan dan dosa. Terlampau banyak papa deraikan airmata disaat kalian anak-anak papa tertidur lelap dan dalam heningnya malam terhadap persoalan-persoalan tersebut. Papa tangisi bahtera perkawinan papa; tangisi perbuatan orang tua  dan saudara; tangisi kehidupan Stella, Angela, Gabriel, Michael dan Arthurt bagi papa kalian anak-anak papa yang malang; tangisi aib keluarga yang sangat memalukan. 

Lebih banyak suasana neraka yang papa dapatkan dan rasakan selama belasan tahun lamanya menjalani kehidupan perkawinan papa. Rumah dipenuhi atmosfir dan aroma omelan yang membuat sesak nafas. Sekali lagi papa tidak ambil keputusan tinggalkan rumah dan tinggalkan kalian. Papa sadar jika papa tinggalkan rumah dan tinggalkan kalian, kalian tak punya keluarga karena saat itu kalian dikucilkan oleh keluarga mama kalian. dan tak punya rumah saat itu.  Papa tinggalkan rumah dan tinggalkan kalian, kalian anak-anak papa akan memikul beban yang sangat berat dan kalian menjadi korban terlebih-lebih lagi jika sampai “cerai”. Papa bukan srigala. Papa miskin harta dunia, papa usahakan rumah untuk kalian meski rumah sangat sederhana dengan status kontrakan. Papa punya kasih papa diam dan sabar menunggu serta berharap dari tahun ke tahun semoga mama kalian dapat menyadarinya. Bukan omelan yang tidak berguna yang kalian butuhkan,  kalian membutuhkan kehidupan dan masa depan yang menjanjikan dari mama kalian.

Rumah dipenuhi atmosfir dan aroma omelan dan marah dari tahun ke tahun selama belas tahun dan itu membuat  sesak nafas dan membuat.suasana dalam rumah tak ada lagi surga yang ada suasana neraka. Mama kalian terlelap dalam tidur dan mimpi yang panjang, selama belasan tahun lamanya mengurusi dan berurusan dengan ngomel yang tak ada hubungannya dengan hidup dan masa depan kalian dari saat bangun tidur sampai kembali tidur di malam hari. Suasana rumah teduh tanpa omelan disaat mama kalian tidur atau lagi main ke rumah tetangga. Hidup dan masa depan kalian termasuk Stella dan Angela yang jauh lebih penting tidak dipersoalkan dan diabaikan hanya mempersoalkan masalah sepele yang tak berguna. Tentu kalian masih ingat warning papa; “Bawa omelan dan kemarahan kewarung untuk dituikar dengan barang-barang yang dibutuhkan, bisa tidak?” Warning papa tidak memunculkan kesadaran dan dianggap angin lalu saja sementara papa sesak nafas dengan keadaan yang sangat prihatin menyangkut hidup dan masa depan kalian Papa diam hanya memberi “warning” menghindari salah penafsiran mama kalian terhadap papa. Syukur papa tidak omongkan, seandainya papa omongkan akan menjadi dasar yang kuat untuk menuduh papa jika papa menyimpan buah pikiran dan niat dalam pikiran dan dalam hati memanfaatkan mama kalian untuk kepentingan papa atau untuk kepentingan orang tua papa apo kalian.

Berbagai cara papa tempuh untuk sadarkan mama kalian mulai dari cara lembut dimana papa diam dengan harapan mama kalian menyadari sendiri, dengan cara sedikit keras. Mengingat mama kalian dengan omongan; “Bawa omelan dan marah itu ke warung untuk di tukar dengan barang-barang yang diperlukan, bisa tidak? Jika akan terlempar ke pinggir jalan” tentu kalian ingat omongan papa tersebut. Omongan papa tidak didengar dan dianggap angin lalu; dengan cara lebih keras, sampai dengan kekerasan, membanting barang  dan omongan kotor ala Makassar (dan itu bukan kebiasaan papa) sebagai warning jika papa sudah tidak kuat menahan sabar, papa sudah marah besar, papa sudah muak dengan keadaan, papa gerah dan sesak nafas dengan atmosfir rumah yang dipenuhi omelan sepanjang waktu selama kurun waktu belasan tahun. Kekerasan, membanting barang dan omongan kotor ala Makassarpun tidak mampu menyadarkan mama kalian menyangkut kehidupan dan masa depan kalian termasuk Stella dan Angela, tidak mampu membangunkan mama kalian dari lelapnya tidur dan mimpi yang berkepanjangan “ngomel”, dan tidak menyadarkan mama kalian jangan menambah aib keluarga dan malu yang berakibat dan mempengaruhi aktivias papa dalam mencari penghasilan. Tertambahnya aib keluarga dan malu semakin memperlemah daya tawar papa dalam mencari penghasilan karena papa dihantui dan dibayangi malu dan aib keluarga yang membuat papa menjadi minder bertemu dengan siapapun. Jika semua cara telah ditempuh belum dapat menyadarkan seseorang artinya orang tersebut tidak bisa diubah cara hidupnya. Serahkan kepada Tuhan untuk menyadarkan orang tersebut karena hanya dengan kekuatan mujizat orang tersebut dapat berubah.

Sampai ditahap inipun papa tidak ambil sikap tinggalkan rumah dan tinggalkan kalian dalam arti cerai dengan mama kalian. Papa sadar akibatnya; akan menjadi beban yang sangat berat untuk kalian anak-anak papa dan kalian menjadi korban. Papa masih membukakan pintu buat mama kalian untuk berubah dan menyadari kekurangannya. 

Papa pakai cara lain untuk sadarkan mama kalian, sengaja papa ambil tindakan dan bersikap tidak peduli karena papa tidak tahan melihat kehidupan dan masa depan kalian sudah diambang sangat prihatin; papa capek dan gerah berpikir sendiri mengenai kehidupan dan masa depan kalian, dan papa capek berpikir dan berurusan dengan masalah setiap tahun berurusan dengan masalah yang sama yakni pindah rumah karena masa kontrakan rumah habis. Agar mama kalian terbangun dari tidur dan mimpi yang berkepanjangan “ngomel” Terbangun dari tidur dan mimpi untuk turut memikirkan dan mencari solusi untuk kehidupan dan masa depan kalian. Mama kalian tidak terbangun dari tidur dan mimpi yang berkepanjang karena buah pikiran yang tersimpan dalam pikiran dan dalam hati mama kalian “jika papa akan memanfaatkan penghasilan mama kalian untuk kepoentingan papa atau .... dstnya”, Kalian sungguh anak-anak papa yang malang.

Gabriel, Michael dan Arthurt, papa minta maaf telah sengaja ambil tindakan dan bersikap tidak peduli terhadap kehidupan kalian. Terserahkan penafsiran dan penilaian kalian terhadap diri papa. Jika penafsiran dan penilaian kalian terhadap papa ,  “papa jahat” dengan lapang dada dan senyum papa terima. Kalian tidak bersalah atas penafsiran dan penilaian terhadap papa dan tidak berarti papa membenarkan penafsiran dan penilaian kalian terhadap papa. Untuk obati sakit terkadang diperlukan obat yang terasa sangat pahit. Untuk membangun seseorang yang terlelap tidur dan mimpi yang berkepanjang terkadang diperlukan perbuatan yang dianggap jahat dan dibangunkan dengan cara kejutan. Papa juga minta maaf terhadap Gabriel, Michael, dan Arthurt atas ketidak-beranian papa buat aktifitas di rumah untuk mencari tambahan penghasilan. Suasana rumah dipenuhi dengan atmosfir ngomel membuat papa tidak betah dan tidak tahan berada di rumah buat aktivitas yang dapat memberi penghasilan tambahan. Papa dibuat tobat-tobat dan minta ampun sudah sendiri yang kerjakan bahkan sampai-sampai mengurangi tidur masih saja diomelin bukannya dibantu mengerjakan dan dibantu untuk kembangkan.